Saat usiaku 6 tahun aku masuk ke Sekolah Dasar. Aku besekolah di SD N P3 Karang Mukti, tempat dimana ibuku mengajar. Saat kelas 1 SD aku selalu berangkat ke sekolah bersama ibuku, begitu juga saat pulang sekolah. Prestasiku saat itu tidak buruk, namun juga tidak begitu bagus. Kelas 2 aku mulai mempuyai sahabat-sahabat yang baik hati. Kelas 3 aku mempunyai 3 sahabat, dan aku menyebutnya dengan ‟Empat Sekawan”. Dari kelas 1-3 prestasiku juga berputar dari ranking 1-3. Saat kelas 4 kakakku pindah sekolah ke Yogyakarta dan semester I prestasiku menurun, aku menjadi peringkat 4 di kelasku. Namun saat semester II prestasiku kembali meningkat. Aku pernah sakit gejala tifus saat mendekati hari H ulangan semester II kelas 4. Alhasil aku harus melaksanakn ulangan susulan. Kelas 5 aku mempunyai sahabat baru pindahan dari Padang. Awalnya sedikit kaku jika berbicara dengan sahabat baruku itu, namun lama-kelamaan aku dan sahabat-sahabatku lainnya terbiasa berbicara dengannya. Kelas 6 aku mulai serius untuk mempesiapkan untuk menghadapi Ujian Nasional. Aku mulai mengurangi kegiatan bermainku bersama sahabat-sahabatku. Selesai Ujian Nasional aku sempat kaget mendengar berita di Yogyakarta ada gempa bumi, namun aku juga sempat merasa senang mendengar isu kakakku akan kembali sekolah di Palembang. Namun semua itu hanya sekedar isu saja. Dan ternyata aku yang akan di sekolahkan di Yogya.
Setelah lulus SD (Sekolah Dasar) aku melanjutkan sekolahku di Yogya. Aku bersekolah di SMP N 2 Jetis. Aku tinggal bersama nenekku, dan kakakku tinggal bersama tanteku, itu membuat aku tidak bisa selalu bersama kakakku. Namun hampir setiap minggu kakakku menjengukku. Saat aku kelas 1 SMP aku menjalani proses belajarku di bawah tenda, karena bangunan sekolahku rusak akibat gempa. Dan aku termasuk siswa yang gaptek, karena saat itu aku sama sekali belum pernah tahu apa yang namanya Hp (Handphone), dan pengetahuanku tentang kota Yogyakarta terlalu sedikit. Saat liburan semester II ayahku mengunjungiku. Aku sempat berfikir ingin ikut pulang saja bersama ayahku, karena kau merasa tidak betah bertahan lama di Yogyakarta. Namun ayahku tidak mengizinkanya. Ayahku ingin aku belajar mandiri, agar aku tidak selalu memanjakan diriku dengan kasih sayang yang diberikan kedua orangtuaku kepadaku. Dan sejak saat itu aku bisa sering berhubungan dengan kedua orangtuaku, karena aku sudah dibelikan Hp (Handphone). Saat aku kelas 1 aku pernah sakit maag, karena kebiasaanku yang jarang makan. Nenekku suka dengan masakan yang bersantan, tetapi aku tidak suka dan itu mebuatku jadi jarang makan dan sakit. Namun sejak saat itu aku memaksakan untuk menyukai masakan yang bersantan agar aku tidak sakit lagi. Saat kelas 1 aku mulai mempunyai hobi menbaca novel ataupu cerpen-cerpen. Namun aku tidak merasa kesulitan jika diberi tugas untuk mengarang bebas. Prestasiku cukup baik namun aku cenderung menjadi orang yang tidak percaya diri. Karena kebiasaanku yang sering mebaca di ruangan yang cahayanya tidak cukup terang untuk membaca, saat kelas 2 mulai menggunakan kacamata. Saat pertama aku merasa tidak nyaman dan teman-temanku meledekku. Namun akhirnya aku mulai terbiasa. Saat kelas 2 juga aku pernah mengikuti olympiade fisika namun hasilnya buruk, aku juga pernah mengikuti lomba cerdas cermat agama dan MTQ. Alhamdulillah mulai semester II kelas 1 prestasiku cukup baik, dan aku bisa meringankan beban kedua orangtuaku untuk pembayaran SPP. Kelas 3 aku mulai konsentrasi dengan pelajaranku. Aku memperbanyak belajarku, daripada menbaca novel-novel atau cerpen. Aku lulus SMP dengan nilai yang lumayan dan tetap di ranking 1, aku mendapatkan hadiah sebuah buku ‟Fiqih Wanita” dari guru terdekatku yang sudah ku anggap seperti ibuku sendiri.
Lulus SMP aku melanjutkan ke SMA (Sekolah Menengah Atas). Aku melanjutkan di SMA N 1 Sewon. Awal aku masuk ke SMA ini aku merasa sangat asing, karena disini aku merasa teman-temanku banyak yang berasal dari kalangan menengah ke atas, sedangkan aku sendiri tidak tahu aku berasal dari kalangan mana. Namun perkiraanku tidak sepenuhnya benar, karena saat aku kelas 1 aku mendapat banyak teman yang baik hati. Di sini aku cenderung menjadi anak yang pendiam, tidak percaya diri, dan mudah marah namun mudah baikan juga. Kelas 2 aku masuk ke kelas XI IPA 3, yang saat ini menjadi kelas kebanggaanku. Karena di kelas 2 ini aku banyak belajar tentang tersenyum untuk orang yang kita sayang, menjaga persahabatan, menghargai orang lain, mengurangi sifat pemarahku, dan yang pasti aku belajar menjadi orang cerewet. Hehehe. Lulus dari SMA aku ingin melanjutkan studiku, jurusan ilmu komputer. Aku bercita-cita ingin menjadi guru, seperti ibuku. Aku ingin membagikan kebahagiaan yang aku punya untuk orang lain.
*Terima Kasih*